Notification

×

Iklan

Iklan

A D V E R T I S E M E N T

Indeks Berita

Renungan Harian: Bekerja dengan Bijak

Senin, 22 September 2025 | 07:15 WIB Last Updated 2025-09-22T00:27:06Z
Bekerja dengan bijak
Amsal 14:23
Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja. "Kerja keras mendatangkan keuntungan, tetapi kerja tanpa rencana hanyalah membuang waktu."

Shalom, sobat muda, Pagi hari adalah waktu yang penuh harapan. Kita memulai hari dengan berbagai tugas dan tanggung jawab. Entah itu pekerjaan di kantor, di rumah atau di ladang, semuanya memerlukan energi dan fokus. Namun, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya, apakah kita bekerja dengan bijak atau hanya sekadar sibuk?

Amsal 14:23 mengajarkan kita bahwa ada perbedaan antara kerja keras dan kerja yang membuang waktu. Kerja keras yang membuahkan hasil adalah kerja yang dilakukan dengan bijaksana dengan rencana, tujuan dan hikmat.

Sementara itu, kerja yang tidak terarah, tanpa tujuan yang jelas, hanya akan membuat kita lelah tanpa mendapatkan hasil yang optimal.

Sebagai orang percaya, pekerjaan kita bukan hanya tentang mencari nafkah. Pekerjaan adalah bagian dari panggilan Tuhan. Kita dipanggil untuk menjadi pengelola yang setia atas waktu, bakat, dan sumber daya yang Tuhan berikan. Ketika kita bekerja dengan bijak, kita tidak hanya mencari keuntungan materi, tetapi juga kemuliaan bagi nama-Nya.

Bagaimana kita bisa bekerja dengan bijak?

Pertama, libatkan Tuhan dalam pekerjaan kita. Mulailah hari dengan doa, memohon hikmat dari-Nya untuk mengatur prioritas dan mengambil keputusan. Ketika kita menjadikan-Nya mitra dalam pekerjaan kita, Dia akan menuntun langkah kita.

Kedua, buatlah rencana yang bijaksana. Jangan hanya bekerja tanpa arah. Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Buatlah daftar tugas dan prioritaskan mana yang paling penting. Dengan perencanaan, kita bisa menggunakan waktu dan energi kita secara efektif.

Ketiga, berikan yang terbaik. Lakukan setiap tugas dengan sepenuh hati, seolah-olah kita sedang bekerja untuk Tuhan, bukan untuk manusia (Kolose 3:23). Sikap ini akan membuat pekerjaan kita menjadi lebih berarti dan berkualitas.

Mari kita renungkan: Apakah pekerjaan kita selama ini hanya sekadar rutinitas yang melelahkan? Atau, apakah kita menjadikannya sebagai kesempatan untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain?

Doa:
Ya Tuhan, terima kasih untuk pekerjaan yang Engkau percayakan kepada kami. Ajarilah kami untuk bekerja dengan bijak, tidak hanya dengan keras. Berilah kami hikmat untuk merencanakan setiap langkah, kesabaran untuk menghadapi tantangan dan semangat untuk memberikan yang terbaik. Biarlah melalui pekerjaan kami, nama-Mu dipermuliakan. Amin.
               
         
close